06 June 2011

Kurator? Jangan Malas!

Categories: ,

Judul ini saya dedikasikan untuk seluruh teman-teman koprollers yang mendapat kehormatan menjadi seorang Kurator places di Yahoo!Koprol khususnya yang aktif menggunakan fitur tersebut.

*****

“Apa sih Kurator itu?” Tanya seorang Sinta yang baru bergabung di Koprol beberapa hari yang lalu pada teman di sebelahnya.
“Kurator itu, user Koprol yang bisa ngeprove suggest place user-user Koprol yang lain.” Jelas Jojo singkat. “Paling ngga, itu sih yang gue tau.”
Masih dengan nada kebingungan Sinta kembali bertanya pada Jojo, “Lo sendiri Kurator bukan?”
“Bukan, gue bukan Kurator. Katanya, yang jadi Kurator itu dipilih sama Koprol langsung.”
“Dibayar?”
“Ngga deh kayanya.”
“So, apa untungnya jadi Kurator kalau gitu? Dapet badge kaya di foursquare?”
Pertanyaan Sinta membuat Jojo terdiam sesaat, benaknya berusaha mencerna pertanyaan terakhir dari temannya itu.


“Koq diem.?”
“Gue juga bingung, gue tanya temen gue yang udah jadi kurator aja dulu deh.” Balas Jojo.
“Siapa? Anak mana?”
“Anak Depok, ID nya @gegepoweranger.”

Ya, pertanyaan itu juga sempat terbersit dibenak saya ketika pertama kali menjalankan tugas sebagai Kurator di Yahoo!Koprol. Apa untungnya? Dapet Badge buat dipamerin? Dapet point buat dituker sama Jam Yahoo! Atau dapet privilege bubur Barito setiap kali mampir ke Koprol Office? Tak ada keuntungan tertentu bagi para Koprollers yang berkesempatan menjadi seorang Kurator, selain avatar mereka akan terpampang jelas di lokasi yang mereka verifikasi sebelumnya.

Bagaimana seorang kurator bekerja? Berikut ini kira-kira penjelasan singkatnya:

 
Seorang user yang telah mendapat privilege untuk menjadi kurator, dihalaman home-nya akan mengalami sedikit perubahan dengan penambahan kolom suggest place di sebelah kanan bawah bersama-sama dengan Top Places dan Reviews. Contohnya tampak seperti gambar disebelah kiri berikut ini. Tampak deretan lokasi baru hasil add para user Yahoo!Koprol lainnya yang menunggu untuk di verifikasi. Tak menentu jumlahnya. Bisa mendapat hanya satu lokasi, langsung lima, atau bahkan tidak ada sama sekali dalam satu hari. Bagaimana cara menambahkan lokasi di Yahoo!Koprol dapat di pelajari di artikel sebelum ini.

Dari sini kurator dapat langsung bekerja untuk memverifikasi lokasi yang sudah di suggest oleh para koprollers lainnya. Penasaran pingin tahu bagaimana seorang Kurator bekerja keras memverifikasi lokasi kalian supaya layak masuk kedalam bank data? Mari kita kupas bersama-sama.


Gambar di atas adalah tampilan halaman seorang Kurator. Sederhana memang, mirip dengan halaman adding place. Apa yang berbeda? Hampir tak ada. Perbedaan paling medasar antara halaman add new place dengan halaman kurator adalah adanya ketiga tombol dibawah ini:


Tombol Submit, Reject dan Skip adalah tahapan akhir dari pekerjaan seorang kurator, yang menentukan nasib dari suatu lokasi baru, akan dimasukan kedalam data base Yahoo!Koprol, atau berakhir di tangan seorang Kurator selama-lamanya. Akan saya jelaskan setelah ini.

Pada dasarnya tugas seorang Kurator hanya menentukan isi dari kolom-kolom informasi lokasi baru yang akan ditambahkan. Apakah nama lokasi tersebut benar, apakah alamat dan lain sebagainya disampaikan dengan sebaik-baiknya. Intinya adalah memastikan apa yang dilakukan para user yang hendak menambahkan lokasi baru sesuai dengan panduan yang pernah diberikan sebelum ini :D

Let The Game Begin!

Name adalah hal yang pertama yang harus diperhatikan oleh Para Kurator. Kesalahan penulisan nama, tidak sesuai EYD, kesalahan dalam pengejaan dan lain sebagainya yang sekiranya memungkinkan lokasi tersebut menjadi tidak informatif dan/atau tidak bersifat umum haruslah mendapat perhatian yang lebih. Seperti pada contoh diatas, terdapat kesalahan yang sangat umum dijumpai, yaitu penulisan nama dengan tidak menggunakan Huruf Kapital. Dikarenakan hingga kini Kurator tidak dapat mengkoreksi kolom Name, saya mencoba memperbaiki suggest name yang kurang tepat penulisannya dengan menuliskannya pada kolom Alias.


Bagaimana saya bisa mengkoreksi seperti itu? Padahal saya tidak tinggal disitu atau tau lokasi tersebut sama sekali? Thanks to Mr. Google yang banyak membantu dalam pemecahan masalah yang satu ini. Hampir tak ada alasan bagi seorang kurator untuk menekan tombol reject sesegera mungkin saat mereka merasa tak mengenali lokasi yang ingin ditambahkan user lain. Jadi lebih baik, bagi seorang Kurator, untuk menekan tombol Skip, daripada dia menekan tombol reject. Karena mungkin, ada kurator lain yang mengetahui keberadaan lokasi tersebut.  Kita ambil contoh lokasi ‘puri telukjambe’ ini. Yang dimaksudkan oleh si pembuat, adalah apartemen yang berada di daerah Karawang.

Dikarenakan saya tak mengenal lokasi tersebut, saya pun mencoba mencari di Google dengan menjadikan nama lokasi tersebut sebagai pencarian.


Ternyata pencarian nama ‘puri telukjambe’ ini menghasilkan informasi baru, bahwa nama sebenarnya adalah Puri Teluk Jambe, dan merupakan kompleks perumahan, bukan sebuah kompleks apartemen. Informasi ini dapat digunakan untuk mengubah data-data yang sudah dicantumkan dalam informasi lokasi yang ingin ditambahkan.


Dari hasil pencarian tersebut, ada 3 kolom yang bisa kita lengkapi dan perbaiki. Kolom Address, Alias dan Category.


Kolom Phone 1 & 2, Email dan Web biasanya untuk tipe Housing Complex dikosongkan, tergantung dari ada atau tidaknya informasi mengenai kompleks perumahan tersebut.

Lalu bagaimana dengan Map? Pentingkah untuk diubah?
Penting sekali! Jika di How to: saya menyebutkan pencantuman alamat untuk menentukan lokasi di Map adalah hal yang penting, begitu juga dengan seorang kurator, sangat penting untuk menentukan titik dimana tempat tersebut berada di dalam peta.

“Tapi kan Aku bingung nempatinnya, kan Aku ngga tau lokasinya dimana Ge.” Tanya Jojo pada Gege.

Pegangan! Jangan bingung, karena ada Google Map dan Wikimapia yang dapat membantu kita menentukan lokasi. Saya mencoba untuk mencari lokasi ‘Perumahan Puri Teluk Jambe’ di Wikimapia. Ternyata lokasi tersebut memang ada di daerah Jl. Teluk Jambe.


Dari hasil pencarian Wikimapia ini, kita bisa mendapatkan informasi Lat Long nya, untuk dicantumkan kedalam kolom lat long di bawah gambar peta.

Secara otomatis nantinya pointer akan diarahkan kelokasi yang dituju, sesuai dengan hasil pencarian kita di Wikimapia. Atau bisa dengan mengarahkan pointer secara manual ke titik yang sama dengan lokasi di Wikimapia.

Setelah semua informasi telah selesai dilengkapi atau diperbaiki, tersisa tugas akhir bagi seorang Kurator, Memutuskan. Seperti yang sudah saya singgung diawal tadi, ada tiga pilihan bagi seorang kurator atas suggest lokasi yang akan ditambahkan. Submit, berarti kita setuju untuk menambahkan lokasi tersebut kedalam data base Yahoo!Koprol. Reject, adalah tombol yang paling saya sukai, karena tombol ini mengijinkan kita untuk menolak suggest place yang tidak sesuai aturan, atau tidak dapat diperbaiki. Skip, adalah pilihan ketika kita sama sekali tak tahu, apakah lokasi yang hendak ditambahkan benar adanya atau tidak.

Bagi saya pribadi, untuk menekan baik tombol Submit atau Reject membutuhkan tanggung jawab yang lebay lebih. Karena kita harus memastikan bahwa lokasi-lokasi yang hendak kita tambahkan tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Terdengar berlebihan ya? Hehehe, mungkin memang terdengar berlebihan. Tapi saya sama sekali tidak mengharapkan adanya lokasi yang tidak jelas atau tidak representatif seperti di Foursquare, ada di Yahoo!Koprol.

“Lalu kalau sudah di submit oleh 4 orang Kurator, bagaimana?” Tanya Jojo lagi.

Jika lokasi yang ingin ditambahkan tersebut sudah di submit oleh para Kurator, suggest lokasi baru tersebut akan dikembalikan kepada user yang membuat lokasi tersebut kembali untukk memastikan apakah benar lokasi tersebut adalah lokasi yang dimaksudkan olehnya. Jika benar, si user ini dapat segera accept untuk memasukan lokasi tersebut dalam data base Yahoo!Koprol. Jika ternyata lokasi tersebut bukanlah lokasi yang dimaksudkan olehnya (ada banyak informasi yang diubah dan menjadi salah) makan proses verifikasi akan dimulai lagi dari awal oleh para Kurator.

“Wah, kalau gitu saya bisa kongkalingkong sama kurator supaya ‘rumah Jojo’ bisa di approve donk.”

Ngaco! Ingat, suggest lokasi non public adalah suatu pelanggaran yang bisa berakhir dengan hinaan, reject dan postingan screen shoot gambar suggest lokasi anda! Mungkin saja bisa ada KKN antara user biasa dan Kurator, namun saya sendiri percaya Yahoo!Koprol sudah memperhitungkan hal tersebut dan melakukan pencegahan sejak dini, dengan menyebarkan lokasi pada Kurator yang bisa jadi sangat berbeda lokasinya, sehingga tidak ada sangkut pautnya sama sekali. Yes, I believe in team developer Yahoo!Koprol.

“Jadi Kurator susah banget ya. Ribet musti gini gitu.” Ucap Jojo

Ngga sesulit itu koq. Mungkin kelihatannya ribet ya, harus googling ini itu, ngecek lokasi dan lain sebagainya. Tapi semua itu terbayar ketika ada user yang posting ngucapin terima kasih ke kita karena suggest lokasi mereka kita terima. Atau sekedar lihat avatar kita terpampang di lokasi yang sudah ditambahkan. Kunci untuk menjadi seorang kurator yang baik hanya satu: Jangan Malas! Seorang Kurator yang malas hanya akan menambahkan deretan junk place di Yahoo!Koprol.

Tidak ada binatang yang disakiti dalam penulisan artikel ini. Semoga artikel ini dapat membantu rekan sesama Kurator dan memberikan informasi kepada non Kurator mengenai cara kerja Kurator.

Nyomot dari sikodok.com

Spread The Love, Share Our Article

Related Posts

No Response to "Kurator? Jangan Malas!"

Post a Comment