Hebat nggak orang yang bisa begini?
Nggak tuh, nggak hebat. Pun ini bukan satu hal yang perlu disaluti, malah harus dikasihani. Kasihan sama waktunya yang disia-siakan. Harusnya bisa terus maju ke depan malah berdamai dengan banyak hal dalam konteks menyenangkan semua orang.
Singkatnya, bahwa karakter orang itu beda-beda, nggak ada yang sama. Dari manusia yang berbeda-beda, otomatis acceptance standard capacity dalam menerima perbedaan karakter juga nggak akan pernah sama. Ada yang kelewat longgar, ada yang sangat sempit.
Lebih spesifik lagi mencoba untuk menyatukan kaum moderat sama kaum konservatif, nggak akan pernah ketemu benang merahnya. Seniman sama militer jelas dua sisi yang saling berseberangan. Orang kantoran sama orang lapangan pasti saling berbengong ria melihat kebiasaannya masing-masing. Masih banyak komparasi dua kutub yang nggak akan pernah bisa disatukan, lantas buat apa berbunglon ria dengan cara menyenangkan ke banyak sisi?
Disederhanakan saja, senangkan saja orang yang memang menyenangkan, nggak perlu membuat senang orang yang memang nggak menyenangkan. Itu buang-buang waktu juga menguras energi.
* * * * *
I can't give you a sure-fire formula for success,
Saya tidak bisa memberi anda sebuah rumusan untuk meraih sukses,
but I can give you a formula for failure:
tapi saya bisa memberi anda sebuah formula kegagalan:
try to please everybody all the time.
senangkan saja semua orang sepanjang waktu.
Herbert Bayard Swope (1882 - 1958)
Wartawan Amerika pemenang pertama Pulitzer tahun 1917 dari tulisan;
"Inside The German Empire: In The Third Year of The War"
Nyomot dari : luqmanhakim.multiply.com
No Response to "Menyenangkan Semua Orang"
Post a Comment